Latihan 1
Contoh 10.1
Gunakan model VSEPR untuk memprediksi molekul dan ion berikut:
a. AsH3
b. OF₂
c. AlCl₄⁻
Langkah menentukan gometri molekul: gambar struktur Lewis → temukan susunan pasangan elektron → temukan susunan pasangan ikatan → tentukan geometri berdasarkan pasangan ikatan
a. Struktur Lewis AsH₃ :
Ada 4 pasang elektron di sekitar pusat, maka pengaturan pasangan elektron adalah tetrahedral. Geometri molekul hanya ditentukan oleh susunan atom, dengan demikian jika PEB dihapus dan terisisa PEI didapatkan geometri piramida trigonal. Sudutnya kurang dari 109,5° karena tolakan PEI dalam ikatan As-H oleh PEB pada As > tolakan antara pasangan ikatan.
b. Struktur Lewis OF2 :
Memiliki 4 pasang elektron disekitar atom pusat, sehingga pengaturan pasangan elektron adalah tetrahedral. Jika kita menghapus dua PEB maka ada dua PEI dengan geometri bengkok, seperti H₂O.
c. Struktur Lewis AlCl₄⁻ :
Memiliki 4 pasang elektron di sekitar atom pusat, oleh karena itu pengaturan pasangan elektron adalah tetrahedral. Dan karena tidak memiliki PEB maka aturan pemasangan PEI sama dengan pengaturan pemasangan elektron.
Contoh 10.2
Tentukanlah apakah molekul- molekul berikut memiliki momen dipol:
a. BrCl
b. BF3 (segitiga planar)
c. AlCl3
Ingat bahwa momen dipol suatu molekul tergantung pada perbedaan keelektronegatifan unsur-unsur yang ada dan geometrinya. Suatu molekul dapat memiliki ikatan polar jika atom yang terikat memiliki keelektronegatifan yang berbeda, tetapi mungkin tidak memiliki momen dipol jika memiliki geometri yang sangat simetris.
a. Bromin klorida memiliki sifat diatomik sehingga memiliki geometri linear dan klorida lebih elektronegatif dari brom yang membuat BrCl bersifat polar
Kesimpilannya bahwa molekulnya memiliki momen dipol. Faktanya, semua molekul diatomik yang memiliki unsur berbeda memiliki momen dipol.
b. Florin lebih elektronegatif daripada boron membuat masing –masing ikatan B-F nya polar dengan momen ikatan yang sama. Namun, bentuk simetri dari segitiga planan membuat ketiga momen ikatan saling meniadakan.
c. Aluminium klodrida (AlCl3) tidak memiliki momen dipol karena memiliki bentuk yang simetris yang saling meniadakan satu sama lain.
Contoh 10.3
Tentukan keadaan hibridisasi atom pusat (bergaris bawah) di molekul BeH₂ dan jelaskan proses hibridisasi serta tentukan geometri molekulnya.
è Struktur Lewis dari BeH₂ adalah
Ada dua pasangan ikatan di sekitar Be; oleh karena itu, pengaturan pasangan elektron bersifat linear. Disimpulkan bahwa Be menggunakan orbital hibrida sp dalam ikatan dengan H karena memiliki susunan linear. Berikut adalah penggambaran proses hibridisasi : pertama, gambar diagram orbital untuk keadaan dasar Be, lalu promosikan elektron 2s ke orbital 2p, kemudian orbital 2s dan 2p akan bercampur dan membentuk dua orbital hibrida. Dua ikatan Be-H dibentuk oleh tumpang tindih orbital sp Be dengan orbital 1s dari atom H. Jadi, BeH₂ adalah molekul linear.
Contoh 10.4 :
Jelaskan keaadan hibridisasi fosfor dalam fosfor pentabromida(PBr5)
Penyelesaian : Konfigurasi elektron dasar P adalah [Ne]3s2 3p3 sehingga atom P memiliki lima elektron valensi. Struktur lewisnya:
Terdapat lima pasang eletron disekeliling atom P, oleh karenanya pengaturan pasangan elektronnya adalah trigonal bipiramida. Proses hibridisasi dapat dilihat sebagai berikut:Contoh 10.5 :
Jelaskan ikatan dalam molekul formaldehid yang struktur Lewis-nya
Penyelesaian
Ada tiga pasang elektron di sekitar atom C; oleh karena itu, pengaturan pasangan elektron adalah trigonal planar. (Ingat bahwa ikatan rangkap diperlakukan sebagai ikatan tunggal dalam model VSEPR.) Kita menyimpulkan bahwa C menggunakan orbital hibrida sp² dalam ikatan, karena orbital hibrida sp² memiliki susunan trigonal. Proses hibridisasi untuk C dan O sebagai berikut:
Karbon memiliki satu elektron di masing-masing dari tiga orbital sp², yang digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom H dan atom O. Ada juga elektron dalam orbital 2pz, yang membentuk ikatan pi dengan oksigen. Oksigen memiliki dua elektron dalam dua orbital hibrida sp²-nya. Pasangan ini adalah pasangan elektron bebas. Orbital hibrida sp² yang ketiga dengan satu elektron akan digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan karbon. Ikatan sigma terbentuk oleh tumpang tindih orbital hibrida sp² karbon dan orbital hibrida sp² oksigen; ikatan pi dibentuk oleh tumpang tindih orbital 2pz dari atom karbon dan oksigen. Dua pasangan elektron bebas oksigen ditempatkan di dua orbital sp² oksigen lainnya.
Latihan
Jelaskan ikatan dalam molekul hidrogen sianida, HCN. Asumsikan bahwa N adalah hibridisasi sp.
Dalam molekul HCN, atom C memiliki orbital hibridisasi-sp, karena hanya akan bergabung dengan dua atom lain untuk membentuk HCN. Salah satu orbital hibrid-sp atom karbon tumpang tindih dengan orbital 1s atom H, sedangkan orbital hibrid-sp lainnya bercampur dengan salah satu dari tiga orbital atom p atom nitrogen yang tidak terhibridisasi. Karena orbital px C dan N akan membentuk ikatan sigma, meninggalkan dua orbital p atom N yang membentuk dua ikatan pi yang saling tegak lurus dengan dua orbital p atom pada atom C. Dengan demikian HCN memiliki satu ikatan tunggal dan satu ikatan rangkap tiga. Yang terakhir terdiri dari ikatan sigma dari tumpang tindih orbital hibrida atom C dengan atom N orbital p, dan dua ikatan pi yang saling tegak lurus dibentuk dari orbital atom p paralel atom karbon dan nitrogen.
Contoh 10.6 :
Ion N₂⁺ dapat dibuat dengan membombardir molekul N₂ dengan elektron yang bergerak cepat. Prediksi sifat-sifat N₂⁺ berikut: (a) konfigurasi elektron, (b) orde ikatan, (c) sifat magnetik, dan (d) panjang ikatan relatif terhadap panjang ikatan N₂ (apakah lebih panjang atau lebih pendek?).
Penyelesaian
(a) Karena N₂⁺ memiliki satu elektron lebih sedikit dari N₂, konfigurasi elektronnya adalah
(b) Orde ikatan N₂⁺ ditemukan dengan menggunakan Persamaan (10.2):
orde ikatan = ½(9-4) = 2,5
(c) N₂⁺ memiliki satu elektron tidak berpasangan, sehingga bersifat paramagnetik.
(d) Karena elektron dalam orbital molekul ikatan bertanggung jawab untuk menyatukan atom, N₂⁺ harus memiliki ikatan yang lebih lemah dan, oleh karena itu, lebih panjang dari pada N₂. (Faktanya, panjang ikatan N₂⁺ adalah 112 pm, dibandingkan dengan N₂ adalah 110 pm).
Latihan
Manakah dari atom berikut yang memiliki orde ikatan yang lebih panjang: F2 atau F2-?
F2 memiliki orde ikatan 1. Menambahkan elektron akan menambah orbital anti-ikatan dan menurunkan orde ikatan menjadi 0,5 Menghapus dan elektron akan melepaskan dari orbital anti-ikatan dan meningkatkan orde ikatan menjadi 1,5 Oleh karena itu F2 + akan memiliki ikatan tertinggi keteraturan dan ikatan terkuat Fz akan memiliki ikatan terlemah dan karenanya memiliki ikatan terpanjang. Baik F2 + dan F2 akan memiliki jumlah elektron ganjil sehingga 1 elektron tidak berpasangan. Keduanya akan bersifat paramagnetik.
Kuis 1
Hibridisasi
1. Jelaskan skema ikatan molekul AsH3 menggunakan hibridisasi!
Jawab :
Pembentukan molekul AsH₃ menurut konsep hibridisasi orbital dijelaskan berdasarkan proses penggabungan (hibridisasi) orbital - orbital atom yang digunakan oleh elektron - elektron yang saling berikatan. Teori ini juga disebut dengan teori ikatan valensi.
Pada molekul AsH₃ terdiri atas atom As sebagai atom pusat dan 3 atom H yang diikat
As : Golongan VA, elektron valensi 5
Konfigurasi ₁H : 1s¹, elektron valensi 1
Ikatan antara As dengan H dapat terjadi dengan adanya 3 elektron tidak berpasangan pada orbital p sedangkan elektron pada orbital s tetap, ketiga tempat ini yang digunakan untuk mengikat elektron dari atom H. Sehingga orbital yang digunakan adalah sp³
Geometri molekul dari sp³ adalah tetrahedral, namun pada AsH₃ terdapat 3 PEI dan 1 PEB maka bentuk molekul adalah turunan dari geometri tetrahedral yaitu trigonal piramida.
2. Jelaskan perubahan hibridisasi (jika ada) atom Al dalam reaksi berikut :
AlCl3 + Cl- " AlCl4-
Jawab :
Konfigurasi elektron Al
13Al = 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p2
Pasangan elektron bebas AlCl3 = (8 x 3 - 3 - 3 x 7)/2 = 0
Pasangan elektron ikatan AlCl3 = 3
Oleh karena itu, Al mengalami hibridisasi sp dan berbentuk trigonal planar (karena pasangan elektron bebasnya nol). Sedangkan pada pembentukan AlCl4-
Pasangan elektron bebas = (4 x 8 -3 -4 x 7 - 1)/2 = 0
Pasangan elektron ikatan = 4
maka, Al mengambil hibridisasi sp dan berbentuk tetrahedral.
3. Berapa banyak ikatan sigma dan ikatan pi yang ada di masing-masing molekul berikut?
Teori Orbital Molekul
N2 (σ2s)2(σ*2s)2(π2p)4(σ2p)2 Orde ikatan= (8-2)/2 = 3
N2+ (σ2s)2(σ*2s)2(π2p)4(σ2p)1 Orde ikatan = (7-2)/2 = 2 ½
Jadi, N2 mempunyai orde ikatan yang lebih tinggi (dan juga ikatan yang lebih kuat) dari N2+.
O2 (σ2s)2(σ*2s)2(σ2p)2(π2p)4(π*2p)2 Orde ikatan = (8-2)/2 = 2
O2+ (σ2s)2(σ*2s)2(σ2p)1(π2p)4(π*2p)1 Orde ikatan = (8-3)/2 = 2 ½
Jadi, O2 mempunyai orde ikatan yang lebih rendah (dan juga ikatan yang lebih lemah) dari O2+.
Delokalisasi terkandung pada cincin dalam bifenil saat mereka bergabung dengan ikatan tunggal, sedangkan delokalisasi terus menerus dalam naftalena karena mereka bergabung bersama oleh ikatan rangkap. Dalam bifenil, kedua cincin dihubungkan oleh satu ikatan, di mana kedua cincin dapat berputar. Sedangkan pada naftalena, kedua cincin tersebut menyatu dan tidak dapat berputar. Juga, Jika dua cincin menjadi tegak lurus satu sama lain dalam bifenil, orbital pi akan kurang terdelokalisasi dan di naftalena, karena cincin tidak dapat memutar delokalisasi akan konstan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar