Pendeteksi Api menggunakan Sensor Ultraviolet
(Gambar Halaman 1038)
a. Mampu mengaplikasikan sensor ultraviolet
b. Mampu membuat rangkaian aplikasi sensor ultraviolet
c. Mampu mensimulasikan dengan proteus
a. Alat
b. Bahan
· Sensor UVTron C3704 (digantikan dengan APDS 9002)
Sensor yang umum digunakan adalah UVTron. UVTron merupakan detektor ultraviolet yang terbuat dari efek metal photoelektrik yang digabung dengan efek gas campuran. UVTron dapat mendeteksi api sehingga UVTron ini juga dikenal dengan sensor api. Keunggulan dari UVTron ini adalah memiliki konsumsi arus yang rendah dan sensitifitas yang tinggi. Untuk mengakses datanya berupa input dan output berupa sinyal digital 0 atau 1.
Sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika high (1) jika ia mendeteksi keberadaan api dan sebaliknya sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika low (0) jika ia tidak mendeeksi api, anda bisa mengecek keluarannya dengan multimeter analog.
· Op Amp
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.
· Resistor
Resistor memiliki nilai hambatan yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik yang mengalir dalam rangkaian. Resistor memiliki dua pin untuk mengukur tegangan listrik dan arus listrik dengan resistensi tertentu yang dapat menghasilkan tegangan listrik diantara kedua pin. Nilai tegangan terhadap resensi berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
· Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.
· Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
· LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
· Battery
Baterai merupakan alat yang mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik. Pada percobaa ini, baterai berfungsi sebagai sumber daya.
· Transistor npn
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika.
·
Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
3. Dasar Teori[Kembali]
Sensor Ultraviolet
Sensor
Ultraviolet (Sensor Api) UV Tron adalah sensor yang sering digunakan untuk
untuk mendeteksi keberadaan sumber api berdasarkan gelombang ultraviolet yang
dipancarkan oleh api. Sensor ultraviolet UV Tron ini digunakan untuk keperluan
mendeteksi sumber api pada ruangan yang terpasang alat ini.
Radiasi UV dapat
dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380–200 nm)
dan UV vakum (200–10 nm). Dalam pembicaraan mengenai pengaruh radiasi UV
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering
dibagi lagi kepada UVA (380–315 nm), yang juga disebut "Gelombang Panjang"
atau "blacklight"; UVB (315–280 nm), yang juga disebut
"Gelombang Medium" (Medium Wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut
"Gelombang Pendek" (Short Wave).
Radiasi UV dapat
dibagi menjadi hampir UV (panjang gelombang: 380–200 nm)
dan UV vakum (200–10 nm). Dalam pembicaraan mengenai pengaruh radiasi UV
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering
dibagi lagi kepada UVA (380–315 nm), yang juga disebut "Gelombang Panjang"
atau "blacklight"; UVB (315–280 nm), yang juga disebut
"Gelombang Medium" (Medium Wave); dan UVC (280-10 nm), juga disebut
"Gelombang Pendek" (Short Wave).
Sensor api UV-Tron adalah sebuah sensor yang mendeteksi adanya nyala api yang memancarkan sinar ultraviolet. Pancaran cahaya ultraviolet dari sebuah nyala lilin berjarak 5 meter dapat dideteksi oleh sensor ini. Sensor api UV-Tron adalah sebuah sensor yang mendeteksi adanya nyala api yang memancarkan sinar ultraviolet. Pancaran cahaya ultraviolet dari sebuah nyala lilin berjarak 5 meter dapat dideteksi oleh sensor ini. Sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika high (1) jika ia mendeteksi keberadaan api dan sebaliknya sensor UV-Tron akan mengeluarkan logika low (0) jika ia tidak mendeteksi api. Sensor UV-Tron dapat membaca panjang gelombang dari 185nm sampai 260nm.
Grafik Respon Sensor
Ultraviolet
a. Prosedur percobaan
1. Buka software Proteus
2. Siapkan komponen komponen yang digunakan seperti sensor ultraviolet, op
amp, resistor, motor DC, relay, LED, baterai, transistor npn, dan buzzer
3. Rangkai komponen komponen tersebut seperti gambar di bawah
4. jalankan/simulasikan rangkaian
b. Rangkaian simulasi
Prinsip Kerja:
Baterai sebagai sumber tegangan rangkaian ini, apabila sensor mendeteksi adanya api, transistor akan aktif sehingga arus dari baterai 9V akan mengalir ke resistor lalu ke kolektor transistor dan di teruskan ke emitter lalu ke basis Q1. Karena ada arus melewati basis Q1 memicu arus melewati relay lalu ke kolektor Q1 dan diteruskan ke emitter Q1 lalu ke ground. Karena arus melewati relay, relay akan aktif dan switch akan berganti dan mengalir arus menuju op amp dan diperbesar tegangannya 2x perbesaran sehingga dapat menghidupkan buzzer dan motor DC.
c. Video
d. Download
Download html disini
Download video disini
Download rangkaian disini
Download datasheet sensor ultraviolet disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar