APLIKASI RANGKAIAN PENGUKUR KEDALAMAN LAUT MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK
(Gambar 11.23 halaman 484)
1. Tujuan [Kembali]
- Untuk mengetahui dan memahami aplikasi sensor ultrasonik
- Mampu memahami dan menjelaskan prinsip kerja sensor ultrasonik
- Mampu mensimulasikan rangkaian menggunakan proteus
- Alat
- Bahan
a. Sensor Ultrasonik HC-SR04
Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm - 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.
b. IC NE555
IC NE555 merupakan komponen elektronika yang dapat digunakan untuk fungsi timer (pewaktu) dan multivibrator didalamnya. Selain itu, IC ini juga dapat digunakan sebagai Timer Delay, rangkaian flip-flop dan pemicu sinyal ultrasonik.
Berikut ini adalah susunan dan konfigurasi Kaki IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki.
Konfigurasi dan susunan kaki NE55:
1) Kaki 1 (GND) : Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber tegangan DC.
2) Kaki 2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk memicu Output menjadi “High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki Trigger ini berubah dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).
3) Kaki 3 (OUT) : Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2 keadaan yaitu “Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
4) Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan menjadi rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh karena itu, untuk memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya diberikan sinyal “High”.
5) Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan), memberikan akses terhadap pembagi tegangan internal. Secara default, tegangan yang ditentukan adalah 2/3 Vcc.
6) Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output menjadi “Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau Kaki Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).
7) Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”, Impedansi kaki 7 adalah “Low”. Sedangkan pada saat Output “High”, Impedansi kaki 7 adalah “High”. Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan Interval Pewaktuan dari IC555.
8) Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).
c. Baterai
Baterai merupakan alat yang mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik. Pada percobaa ini, baterai berfungsi sebagai sumber daya.
d. Resistor
Resistor memiliki nilai hambatan yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik yang mengalir dalam rangkaian. Resistor memiliki dua pin untuk mengukur tegangan listrik dan arus listrik dengan resistensi tertentu yang dapat menghasilkan tegangan listrik diantara kedua pin. Nilai tegangan terhadap resensi berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
e. LED
LED merupakan sebuah komponen yang menghasilkan cahaya monokromatik ketika diberi tegangan.
f. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dapat digunakan sebagai penguat sinyal, pemutus atau penyambunng sinyal (switching). Transistor memiliki tiga kaki elektroda, yaitu basis, kolektor, dan emitor.Pada rangkaian kali ini digunakan transistor 2SC1162 bertipe NPN. Transistor ini diumpamakan sebagai saklar, yaitu ketika kaki basis diberi arus, maka arus pada kolektor akan mengalir ke emiter yang disebut dengan kondisi ON. Sedangkan ketika kaki basis tidak diberi arus, maka tidak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor yang disebut dengan kondisi OFF. Namun, jika arus yang diberikan pada kaki basis melebihi arus pada kaki kolektor atau arus pada kaki kolektor adalah nol (karena tegangan kaki kolektor sekitar 0,2 - 0,3 V), maka transistor akan mengalami cutoff (saklar tertutup).
g. Alternator
Prinsip dari relay yaitu ketika arus mengalir ke relay maka relay terhubung, sedangkan ketika arus tidak ada, maka relay akan terputus.
i. Button
Button diibaratkan sebagai objek ketika melewati pancaran sinyal dari sensor ultrasonik.
j. Kapasitor
3. Dasar teori
Sensor ultrasonik adalah sensor yang berfungsi mengubah
besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik atau sebaliknya. Cara kerja
sensor ini didasari pada pantulan gelombang suara sehingga bisa dipakai untuk
menafsirkan jarak suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sensor
ultasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi
ultrasonik).
Bagian-bagian dari sensor ultrasonik
- Piezoelektrik
Piezoelektrik berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi
medan listrik ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis.
- Transmitter
Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai
pemancar gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz)
yang dibangkitkan dari sebuah osilator.
- Receiver
Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter.
Pada
sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui piezoelektrik
dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang
ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada
benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik
menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan
target, maka target akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang
pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung
selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.
Rumus jarak benda dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
S = 340.t/2
S =
Jarak
t = Selisih waktu dipancarkan dan waktu diterima gelombang
Grafik sensor waktu ultrasonik
4. Percobaan
a. Prosedur Percobaan
1. Buka softwear proteus
2. Siapkan komponen yang akan digunakan, yaitu sensor ultrasonik, resistor, LED, transistor 25C116, alternator, relay, button, IC NE555, kapasitor, dan baterai
3. Rangkai dan sambungkan komponen-komponen tersebut seperti gambar dibawah
4. Jalankan rangkaian
b. Rangkaian Simulasi
Prinsip kerja:
Rangkaian sensor ultrasonik ini terdiri dari dua unit, yaitu Trigger dan Echo.Pada bagian Trigger, digunakan IC NE555 untuk memicu sinyal ultrasonik. Mulanya, tegangan pada baterai akan mengalir menuju button dimana button tersebut dijadikan sebagai objek yang akan melewati sensor ultrasonik. Ketika ada objek (button ditekan), arus akan mengalir menuju IC NE555 yang kemudian memicu timbulnya sinyal ultrasonik. Kemudian, arus menuju unit Trigger untuk memancarkan sinyal ultrasonik.Selanjutnya, pada bagian Echo akan menangkap adanya sinyal pantulan dan arus mengalir ke relay, sehingga led akan berkedip-kedip yang menandakan adanya objek yang melewati atau mendekat ke arah sensor. Jika tidak ada objek yang terdeteksi, led akan hidup secara normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar