Modul II Mikroprosesor & mikrokontroler
Modul II PWM dan ADC
1. Tujuan [Kembali]
a. Memahami
prinsip kerja PWM pada mikrokontroler
b. Memahami
prinsip kerja ADC pada mikrokontroler
c. Menggunakan
PWM dan ADC pada Arduino
2. Alat dan Bahan [Kembali]
a. Alat
a) Instrument
·
Power Supply
Gambar 1. Power supply
b. Bahan
a) Potensiometer
Gambar 2. Potensiometer
b) Komponen
Input
·
LM35
Gambar 3. LM35
c) Komponen
output
·
LCD
Gambar 4. LCD
·
Motor DC
Gambar 5. Motor DC
d) Komponen
lainnya
·
Mikrokontroler
Gambar 6. Arduino UNO
·
Driver motor
Gambar 7. Driver motor L293D
3. Dasar teori [Kembali]
a. Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu
jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Sebuah Potensiometer (POT)
terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan
terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di
tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan
pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur
Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah
Potensiometer.
Simbol
dan bentuk Potensiometer dapat dilihat pada gambar 9 berikut.
Gambar 8. Bentuk dan simbol potensiometer
Jenis Potensiometer:
a) Potensiometer
Slider
Potensiometer geser, atau pot geser,
dirancang untuk mengubah nilai resistansi kontaknya dengan gerakan linier dan
dengan demikian terdapat hubungan linier antara posisi kontak penggeser dan
resistansi output.
Gambar 9. Potensio geser
b) Potensiometer
rotary
Potensiometer putar (tipe yang paling
umum) memvariasikan nilai resistifnya sebagai hasil dari pergerakan sudut.
Memutar kenop atau dial yang terpasang pada poros menyebabkan penyeka internal
menyapu sekitar elemen resistif melengkung. Penggunaan potensiometer putar yang
paling umum adalah pot kontrol volume.
Gambar 10. Potensiometer Rotary
c) Potensiometer
Trimmer
Potensiometer preset atau trimmer adalah
potensiometer tipe "set-and-forget" kecil yang memungkinkan
penyesuaian yang sangat halus atau sesekali mudah dilakukan ke rangkaian,
(misalnya untuk kalibrasi). Potensiometer preset putar satu putaran adalah
versi mini dari variabel resistor standar yang dirancang untuk dipasang
langsung pada papan rangkaian tercetak dan disesuaikan dengan menggunakan obeng
berbilah kecil atau alat plastik serupa.
Gambar 11.
Potensiometer Trimmer atau Preset
b. Komponen
input
a) LM35
Sensor suhu IC LM 35 merupkan chip IC
produksi Natioanal Semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperature
suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di
definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
perubahan temperature yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor
suhu IC LM35 dapat mengubah perubahan temperature menjadi perubahan tegangan
pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5
volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam beroperasi. Bentuk fisik sensor
suhu LM 35 merupakan chip IC dengan kemasan yang berfariasi, pada umumnya
kemasan sensor suhu LM35 adalah kemasan TO-92 seperti terlihat pada gambar
dibawah.
Gambar 12. LM 35
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sensor suhu IC LM35 pada dasarnya memiliki 3 pin yang berfungsi sebagai sumber supply tegangan DC +5 volt, sebagai pin output hasil penginderaan dalam bentuk perubahan tegangan DC pada Vout dan pin untuk Ground.
Karakteristik Sensor suhu IC LM35 adalah :
· Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor
skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi
langsung dalam celcius.
·
Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi
yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC.
·
Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu
antara -55 ºC sampai +150 ºC.
·
Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
·
Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60
µA.
· Memiliki pemanasan sendiri yang rendah
(low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
·
Memiliki impedansi keluaran yang rendah
yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
·
Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼
ºC.
·
Tegangan output sensor suhu IC LM35 dapat
diformulasikan sebagai berikut :
Vout LM35 = Temperature º
x 10 Mv
c. Komponen
output
a)
LCD
Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah
peralatan elektronik yang berfungsi untukmenampilkan output sebuah sistem
dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis
besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang
diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi
(polarizing filter). Struktur LCD dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 13. Struktur LCD
Keterangan:
1. Film
dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2. Glass
substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3. Twisted
nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4. Glass
substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5. Film
dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
6. Reflektor
cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat.
Sebuah citra dibentuk dengan
mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun layar
sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki integrated
circuit tersendiri sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan
mudah dengan menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin
input yang sudah tersedia.
Module circuit dari LCD dan kaki-kakinya dapat dilihat
melalui gambar berikut.
Gambar
14. TEXT LCD Module Circuit
Gambar 15. TEXT LCD Module Circuit
b) Motor
DC
Motor
DC adalah motor listrik yang memerlukan
suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian
yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak
langsung/direct- unidirectional. Motor DC adalah piranti elektronik yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor
DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih kumparan terpisah. Tiap kumparan
berujung pada cincin belah (komutator). Dengan adanya insulator antara
komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub ganda (double pole,
double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz, yang
menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran
arus diletakkan dalam medan magnet,
maka sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara
ortogonal diantara arah medan magnet dan arah aliran arus. Kecepatan putar
motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut:
Gambar 16. Rumus Kecepatan Putar Motor DC
Simbol motor DC
Gambar 17. Simbol Motor DC
Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu
bagian diam (stator) dan bagian bergerak (rotor). Stator motor arus searah
adalah badan motor atau kutub magnet (sikat-sikat), sedangkan yang termasuk
rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor, kawat penghantar listrik yang
bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan yang berbentuk persegi
panjang yang disebut kumparan.
Prinsip
Kerja Motor DC
Gambar 18. Prinsip Kerja Motor DC
Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet
serba sama dengan kedudukan sisi aktif
AD dan CB
yang terletak tepat
lurus arah fluks magnet. Sedangkan
sisi AB dan DC ditahan pada bagian tengahnya, sehingga apabila sisi AD dan CB
berputar karena adanya gaya lorentz, maka kumparan ABCD akan berputar.
Hasil perkalian gaya dengan jarak pada
suatu titik tertentu disebut momen, sisi aktif AD dan CB akan berputar pada
porosnya karena pengaruh momen putar (T). Setiap sisi kumparan aktif AD dan CB
pada gambar diatas akan mengalami momen putar sebesar :
Dimana :
T = momen putar (Nm) F = gaya tolak
(newton)
r = jarak sisi kumparan pada sumbu putar
(meter)
Pada daerah dibawah kutub-kutub magnet besarnya momen putar tetap karena besarnya gaya lorentz. Hal ini berarti bahwa kedudukan garis netral sisi sisi kumparan akan berhenti berputar. Supaya motor dapat berputar terus dengan baik, maka perlu ditambah jumlah kumparan yang digunakan. Kumparan- kumparan harus diletakkan sedemikian rupa sehingga momen putar yang dialami setiap sisi kumparan akan saling membantu dan menghasilkan putaran yang baik. Dengan pertimbangan teknis, maka kumparan-kumparan yang berputar tersebut dililitkan pada suatu alat yang disebut jangkar, sehingga lilitan kumparan itupun disebut lilitan jangkar. Struktur Motor DC dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 19. Struktur Motor DC
d. Komponen
lainnya
a) Arduino
UNO
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.
Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 20. Arduino Uno
Bagian-bagian arduino uno:
·
Power USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan
Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
·
Power jack
Supply atau sumber listrik untuk Arduino
dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
·
Crystal Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya
detak jantung pada Arduino. Jumlah cetak
menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
·
Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino
dari awal atau Reset.
·
Digital Pins I / O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin.
Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~
" adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk
menghasilkan PWM.
·
Analog Pins
Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0
sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor
jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.
·
LED Power Indicator
Lampu ini akan menyala dan menandakan
Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.
Bagian - bagian pendukung:
·
RAM
RAM (Random Access Memory) adalah tempat
penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang
tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara
umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic
Random Acces Memory).
·
ROM
ROM (Read-only Memory) adalah perangkat
keras pada computer yang dapat menyimpan data secara permanen tanpa harus
memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dari Mask ROM, PROM, EPROM,
EEPROM.
Block Diagram Mikrokontroler ATMega 328P pada Arduino UNO
Adapun block diagram mikrokontroler ATMega
328P dapat dilihat pada gambar berikut:
Block diagram dapat digunakan untuk memudahkan / memahami bagaimana kinerja dari mikrokontroler ATMega 328P.
Pin-pin ATMega 328P:
Rangkaian Mikrokontroler ATMega 328P pada
Arduino UNO
b) Driver
motor L293D
IC L293D adalah IC yang didesain khusus
sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler.
Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground
maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver
yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4
buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan
arus 1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver
H-bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l293D adalah
sebagai berikut.
Konstruksi Pin Driver Motor DC IC L293D
Fungsi Pin Driver Motor DC IC L293D
·
Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi
untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC.
·
Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin
input sinyal kendali motor DC
·
Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah
jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC
·
Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input
tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan
rangkaian kontrol dirver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk
motor DC yang dikendalikan.
·
Pin GND (Ground) adalah jalur yang harus
dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat
dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.
Feature Driver Motor DC IC L293D Driver
motor DC IC L293D memiliki feature yang lengkap untuk sebuah driver motor DC
sehingga dapat diaplikasikan dalam beberapa teknik driver motor DC dan dapat
digunakan untuk mengendalikan beberapa jenis motor DC. Feature yang dimiliki
driver motor DC IC L293D sesuai dengan datasheet adalah sebagai berikut :
·
Wide Supply-Voltage Range: 4.5 V to 36 V
·
Separate Input-Logic Supply
·
Internal ESD Protection
·
Thermal Shutdown
·
High-Noise-Immunity Inputs
·
Functionally Similar to SGS L293 and SGS
L293D
·
Output Current 1 A Per Channel (600 mA for
L293D)
·
Peak Output Current 2 A Per Channel (1.2 A
for L293D)
·
Output Clamp Diodes for Inductive
Transient Suppression (L293D)
Rangkaian Aplikasi Driver Motor DC IC L293D
Pada gambar driver IC L293D diatas adalah
contoh aplikasi dari keempat unit driver motor DC yang dihubungkan secar
berbeda sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
c) Pulse Width Modulation
PWM (Pulse
Width Modulation) adalah salah satu teknik modulasi dengan mengubah lebar pulsa
(duty cylce) dengan nilai amplitudo dan frekuensi yang tetap. Satu siklus pulsa
merupakan kondisi high kemudian berada di zona transisi ke kondisi low. Lebar
pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi.
Pada board
Arduino Uno, pin yang bisa dimanfaatkan untuk PWM adalah pin yang diberi tanda
tilde (~), yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, dan pin 11. Pin-pin tersebut merupakan pin
yang bisa difungsikan untuk input analog atau output analog. Oleh sebab itu,
jika akan menggunakan PWM pada pin ini, bisa dilakukan dengan perintah
analogWrite();.
PWM pada
arduino bekerja pada frekuensi 500Hz, artinya 500 siklus/ketukan dalam satu
detik. Untuk setiap siklus, kita bisa memberi nilai dari 0 hingga 255.
Ketika kita memberikan angka 0, berarti pada pin tersebut tidak akan pernah
bernilai 5 volt (pin selalu bernilai 0 volt). Sedangkan jika kita memberikan
nilai 255, maka sepanjang siklus akan bernilai 5 volt (tidak pernah 0 volt).
Jika kita memberikan nilai 127 (kita anggap setengah dari 0 hingga 255, atau
50% dari 255), maka setengah siklus akan bernilai 5 volt, dan setengah siklus
lagi akan bernilai 0 volt. Sedangkan jika jika memberikan 25% dari 255 (1/4 *
255 atau 64), maka 1/4 siklus akan bernilai 5 volt, dan 3/4 sisanya akan
bernilai 0 volt, dan ini akan terjadi 500 kali dalam 1 detik.
Siklus Sinyal PWM pada Arduino
d) Analog
to Digital Converter
ADC atau Analog to Digital Converter
merupakan salah satu perangkat elektronika yang digunakan sebagai penghubung
dalam pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital. Fungsi utama dari fitur ini
adalah mengubah sinyal masukan yang masih dalam bentuk sinyal analog menjadi
sinyal digital dengan bentuk kode-kode digital. Ada 2 faktor yang perlu
diperhatikan pada proses kerja ADC yaitu kecepatan sampling dan resolusi.
Kecepatan sampling menyatakan seberapa
sering perangkat mampu mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk sinyal
digital dalam selang waktu yang tertentu. Biasa dinyatakan dalam sample per
second (SPS). Sementara Resolusi menyatakan tingkat ketelitian yang dimilliki.
Pada Arduino, resolusi yang dimiliki adalah 10 bit atau rentang nilai digital
antara 0 - 1023. Dan pada Arduino tegangan referensi yang digunakan adalah 5
volt, hal ini berarti ADC pada Arduino mampu menangani sinyal analog dengan
tegangan 0 - 5 volt.
Pada Arduino, menggunakan pin analog input yang
diawali dengan kode A( A0- A5 pada Arduino Uno). Fungsi untuk mengambil data
sinyal input analog menggunakan analogRead(pin);
Tidak ada komentar:
Posting Komentar