•  

    Latihan 8

    1.      Berdasarkan konfigurasi elektronnya, Zn dianggap bukan logam transisi karena...

    A.      Senyawanya berwarna transparant

    B.      Bersifat amfoter

    C.      Tidak bersifat logam

    D.     Mempunyai subkulit 3d yang terisi penuh

    E.      Membentuk ion kompleks

    Pembahasan:

    Penyimpangan pada unsur Zn salah satunya terjadi karena elektron valensinya yang terisi penuh. Hal ini menyimpang karena rata-rata unsur transisi elektron valensinya tidak terisi penuh.

    Jawaban: D

     

    2.      Reduksi besi (III) oksida dengan CO menghasilkan besi menurut persamaan berikut:

    Fe2O3(s)+ 3CO(g) ⎯⎯→ 2Fe(s) + 3CO2(g)

    Untuk menghasilkan 11.2 kg besi dibutuhkan besi (III) oksida sebanyak..

    A.      14 kg

    B.      16 kg

    C.      18 kg

    D.     20 kg

    E.      22 kg

    Pembahasan:

    Jawaban: B


    3.   Hubungan dari dua senyawa koordinasi square-planar berikut adalah keduanya senyawa tersebut merupakan..

    A.      Sama saja

    B.      Isomer rantai

    C.      Isomer optik

    D.     Isomer koordinasi

    E.      Isomer geometri

    Pembahasan:

    Senyawa disebelah kiri aalah cis-2-butena dan disebelah kanan adalah trans-2-butena. Dapat disimpulkan bahwa hubungan stuktur senyawa diatas adalah isomer geometri. Ismer geometri adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama namun memiliki struktur ruang berbeda.

    Jawaban: E


    4. Teori medan kristal adalah teori yang mampu mejelaskan beberapa sifat yang diperhitungkan dalam senyawa koordinasi. Sifat-sifat tersebut ialah, kecuali..

    A.      Warna

    B.      Sifat-sifat magnetik

    C.      Ikatan kimia

    D.     Entalpi

    E.      Struktur spinel

    Pembahasan:

    Teori medan kristal (Crystal Field Theory) adalah sebuah model yang menjelaskan struktur elektronik dari senyawa logam transisi yang semuanya dikategorikan sebagai kompleks koordinasi. CFT berhasil menjelaskan beberapa sifat-sifat magnetik, warna, entalpi hidrasi, dan struktur spinel senyawa kompleks dari logam transisi, tetapi ia tidak ditujukan untuk menjelaskan ikatan kimia.

    Jawaban: C

     

    Kuis 8

    1.      Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kecuali...

    A.      Suhu

    B.      Konsentrasi

    C.      Katalis

    D.     Molaritas

    E.      Tekanan

    Pembahasan:

    Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi, suhu, tekanan, volume, luas permukaan, dan katalis.

    Jawaban: D


    2.      Logam seng direaksikan dengan larutan asam sulfat 4 M seperti reaksi berikut:

    Zn + H2SO4 à ZnSO4 + H2

    Data yang diperoleh saat direaksikan adalah sebagai berikut:

    No.

    Suhu 0C

    Waktu (s)

    Volume gas H2 (cm3)

    1.

    27

    0

    0

    2.

    27

    20

    5

    3.

    27

    40

    10

              Tentukan laju reaksi logam seng tersebut...

    A.      0.5 cm3/s

    B.      0.45 cm3/s

    C.      0.3 cm3/s

    D.     0.25 cm3/s

    E.      0.2 cm3/s

    Pembahasan:







    Jawaban: D


    3.      Agar pada reaksi kesetimbangan:

    Jumlah gas NO yang dihasilkan maksimal, makan tindakan yang dilakukan adalah...

    A.      Menurunkan tekanan

    B.      Menaikkan tekanan

    C.      Menaikkan suhu

    D.     Memperbesar volume

    E.      Mengecilkan volume

    Pembahasan:

    Menurut azas Le Chatelier, jika sistem dalam kesetimbangan mengalami kenaikan suhu, maka terjadi pergeseran kesetimbangan ke arah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi diatas termasuk reaksi endoterm, sehingga saat suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm atau bergeser ke kanan (ke arah NO), jika reaksi bergeser ke arah kanan maka nilai Kc akan semakin besar.

    Jawaban : A


    4.      Perhatikan reaksi berikut:

    Reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri jika...

    A.      Volume diperbesar

    B.      Tekanan diperkecil

    C.      Suhu diturunkan

    D.     Konsentrasi O2 ditambah

    E.      Konsentrasi NO3 dikurangi

    Pembahasan:

    Jika suhu diturunkan, reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Jika suhu dinaikkan, reaksi akan bergeser ke kanan.

    Jawaban: C


    5.      Jika 100 ml larutan HCl 0.1 M dan 100 mL larutan NaOH 0.2 m dicampurkan, maka pH campurannya adalah...

    A.      11 + log 5

    B.      12 + log 5

    C.      13 – log 5

    D.     15 + log 5

    E.      10 – log 5

    Pembahasan:



     

     






    [OH]        = 10/200 = 0,05 M

    pOH           = -log 5 x 10-2

    pOH           = 2 – log 5

    pH             = 14 – pOH

    pH             = 14 – (2 – log 5)

    pH             = 12 + log 5

    Jawaban: B


    6.      Pada kelompok asam berikit yang termasuk golongan asam kuat adalah:

    A.      Asam klorida, asam sulfat dan asam asetat

    B.      Asam sulfat, asam nitrat ,dan asam klorida  

    C.      Asam karbonat, asam asetat, dan asam fosfat

    D.     Asam sulfide, asam flourida, dan asam sianida

    E.      Asam asetat ,asam klorida,dan asam fosfat

    Pembahasan:

    Asam kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Di dalam air, senyawa ini dapat menghasilakan ion H+ secara sempurna, yaitu seluruh molekul asam membentuk ion.

    Dalam penulisan reaksi ionisasi asam kuat digunakan satu anak panah yang menyatakan bahwa seluruh senyawa asam kuat terionisasi.

    Jawaban: B


    7.      Berapakan kelarutan Cu(OH)2 dalam satuan g/L, jika diketahui Ksp Cu(OH)2 = 2,2 × 10−20?

    A.      3.2 x 10-5

    B.      6,4 x 10-5

    C.      1.8 x 10-5

    D.     9 x 10-5

    E.      20 x 10-5

    Pembahasan:

    Jawaban: C


    8.      Berikut ini yang termasuk larutan penyangga adalah...

    A.      CH3COOH/CHOOH

    B.      CHOO–/CH3COO–    

    C.      HCl/Cl–

    D.     NH3/NH4OH

    E.      HOCl/OCl–

    Pembahasan:

    Penyangga itu ada dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa konjugasinya) dan penyangga basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya).

    ·         Asam lemah/asam lemah

    ·         Basa konjugasi/basa konjugasi

    ·         Asam kuat/ion

    ·         Basa lemah/basa lemah

    ·         Asam lemah/basa konjugasi

    Jawaban: E


    9.     Hukum yang menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum adalah hukum...

    A.      Hukum gauss

    B.      Hukum awal termodinamika

    C.      Hukum pertama termodinamika

    D.     Hukum kedua termodinamika

    E.      Hukum ketiga termodinamika

    Pembahasan:

    Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.

    Jawaban: E


    10.  Urutan manakah yang tepat untuk peningkatan ΔSΔS dari proses berikut pada suhu 25∘C25∘C?

    (i)H2O(ℓ,1 atm)H2O(ℓ,1 atm) →H2O(g,1 atm)→H2O(g,1 atm)

    (ii)CO2(s,1 atm)CO2(s,1 atm) →CO2(g,10 mmHg)→CO2(g,10 mmHg)

    (iii)H2O(ℓ,1 atm)H2O(ℓ,1 atm) →H2O(g,10 mmHg)

    A.      i, ii, iii

    B.      i, iii, ii

    C.      ii, iii, i

    D.     ii, i, iii

    E.      iii, ii, i

    Pembahasan:

    Perubahan suatu zat dari fase solid/padat menjadi gas tentu melibatkan perubahan entropi yang paling besar. Kemudian perubahan dari air menjadi gasnya dalam tekanan yang lebih rendah (10 mmHg dibanding 1 atm) akan melibatkan perubahan entropi yang lebih besar karena dalam tekanan rendah gas lebih tersebar dan kurang teratur dibanding pada tekanan tinggi. Maka urutannya dari ΔS terendah adalah i, iii, ii.

    Jawaban: B


    11.  Logam yang tidak diperoleh dengan proses elektrolisis adalah…

    A.      Natrium

    B.      Aluminium

    C.      Magnesium

    D.     Kalsium

    E.      Merkuri

    Pembahasan:

    Logam-logam Natrium, Aluminium, Magnesium, dan Kalsium diperoleh dengan proses elektrolisis, sebab logam-logam ini tergolong reduktor kuat. Logam Merkuri (Raksa) adalah logam yang berwujud cair pada suhu kamar, tidak diendapkan di Katode. Logam ini diperoleh dengan pemanggangan HgS atau pemanasan HgO. Reaksinya :

    Jawaban: E

     

    12.  Diketahui:       Cu2+ + 2e → Cu                     EO = +0,34 V

    Ag+ + e– → Ag                         E0 = +0,80 V

    Maka:

    Cu + 2Ag+ → Cu2+ + 2Ag

    EO sel = …V

    A.      0,06

    B.      0,46

    C.      0,50

    D.     1,14

    E.      1,26

    Pembahasan:

    EO sel = EOkatoda –  EOanoda

    EO sel = EO Ag – EO Cu

    EO sel = +0,80 – (+0,34)

    EO sel =0,46 V

    Jawaban: B

     


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH ELEKTRONIKA 2020/2021     Oleh : Rahma Azira Ichsan 2010953021   Dosen Pengempu: Dr. Da...